Jumat, 24 Februari 2023

4.12 MULTIPLE BJT NETWORKS

4.12 MULTIPLE BJT NETWORKS




 

1. Tujuan [kembali]

  • Dapat mengetahui dan memahami tentang Jaringan BJT Ganda.
  • Dapat mengetahui persamaan persamaan yang berhubungan dengan jaringan bjt ganda

2. Komponen [kembali]

  1. Transistor. Transistor merupakan sebuah alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal

  2. Kapasitor. Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi menyimpan muatan listrik dalam jangka waktu tertentu. Satuan dari kapasitor adalah Farad.



  3. Resistor. Resistor merupakan komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.

  4. Ground. Ground merupakan titik yang dianggap sebagai titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik.


5. Sumber tegangan AC




6. Dioda Bridge (Dioda Jembatan)  adalah jenis dioda yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik (Alternating Current/AC) menjadi arus searah (Direct Current/DC. Umumnya Dioda Bridge terdiri dari komponen ber kaki empat. Dua kaki Terminal dipergunakan sebagai Input untuk tegangan/arus listrik AC (bolak balik) sedangkan dua kaki terminalnya lagi adalah terminal Output yaitu Terminal Output Positif (+) dan Terminal Output Negatif (-).







3. Ringkasan Materi [kembali]

Jaringan BJT yang diperkenalkan sejauh ini hanya berupa konfigurasi satu tahap. Bagian ini mencakup beberapa jaringan paling populer yang menggunakan banyak transistor. Kapasitor dipilih untuk memastikan bahwa itu akan memblokir DC antara tahap dan bertindak seperti hubung singkat ke sinyal ac apa pun. Jika resistor beban ditambahkan ke kaki kolektor dan outputnya diambil dari terminal kolektor, konfigurasi akan memberikan penguatan yang sangat tinggi.

Gambar 4.64 memiliki dua tahap pembagi tegangan, tetapi sambungan yang sama dapat digunakan di antara kombinasi jaringan apa pun seperti konfigurasi fixed-bias atau emitor-flower


Gambar 4.65 adalah versi DC dari gambar 4.64


Gambar 4.66. Pada gambar ini Konfigurasi Darlington mengumpankan output dari satu tahap langsung ke input dari tahap berikutnya. Karena output dari Gambar 4.66 diambil langsung dari terminal emitor, membuatnya menarik untuk digunakan pada amplifier yang beroperasi dari sumber yang memiliki resistansi internal yang relatif tinggi. Jika resistor beban ditambahkan ke kaki kolektor dan keluarannya diambil dari terminal kolektor, konfigurasi akan memberikan penguatan yang sangat tinggi.

Gambar 4.67 adalah versi DC dari gambar 4.68

Untuk analisis DC pada gambar tersebut dengan kita asumsikan beta b1 untuk transistor pertama dan b2 untuk transistor kedua, arus basis untuk transistor kedua adalah 


Mencari arus IB1 sesuai dengan gambar 4.67,, persamaannya sebagai berikut :

Dan untuk tegangan output dari transitor, punya persamaan : 

Dan untuk tegangan output dari transitor, punya persamaan  
                                         


Pada gambar 4.68 , konfigurasi cascade mengikat kolektor dari satu transistor ke emitor yang lain. Intinya, itu adalah jaringan pembagi tegangan dengan konfigurasi common-base di kolektor.

Pada gambar 4.69. (Setara DC dari gambar 4.68) arus yang melewati R1,R2,R3 lebih besar dari arus basis masing masing transitor.



Tegangan emitor kemudian ditentukan oleh :



Lalu arus emitor dan kolektor ditentukan oleh persamaan :




Tegangan kolektor, dapat ditentukan :




Hasil tegangan pada basis transitor Q1.dapat ditentukan  melalui persamaan aturan pembagi tegangan :


Lalu untuk tegangan pada basis transitor Q2 dapat ditentukan melalui persamaan aturan pembagi tegangan :




Setiap arus basis dapat ditentukan dengan persamaan :





   
          

Gambar 4.70 adalah Pasangan Umpan Balik. Hasilnya adalah konfigurasi yang memberikan penguatan tinggi dengan peningkatan stabilitas.

Gambar 4.71 adalah versi DC dari gambar 4.70.


Arus kapasitor dapat dicari dengan persamaan :


 
Dengan menggunakan hukum kirchoff, arus basis yang melewati transitor 2 dapat ditentukan dengan persamaan :


Tegangan yang melewati transitor 1 dan 2:






Tegangan kolektor :

        




4. Example [kembali]



1). Tentukan nilai arus dan tegangan DC  pada Gambar 4.72. 




solusi :

Untuk konfigurasi pembagi tegangan, persamaan berikut untuk arus basis dapat di tentukan persamaan:






Gambar 4.73 adalah versi DC dari gambar 4.72
Pada kasus ini  



sehingga


Pada gambar 4.73 Tegangan basis 2 dan tegangan emitor 2 dapat dicari dengan persamaan :


Sehingga menyebabkan arus emitor 2 menjadi :





   

5. Problem [kembali]


    1. Untuk penguat R–C-coupled dari Gambar 4.141 tentukan :
a. tegangan V B , VC , dan VE untuk setiap transistor!
b. arus I B , I C , dan I E untuk masing-masing transistor!

Solusi :





2. Untuk penguat Darlington pada Gambar 4.142 tentukan :
     a. tingkat Bd
b. arus basis masing-masing transistor
c. arus kolektor masing-masing transistor.
d. tegangan VC1,VC2, VE1, dan VE2



Solusi :


3. Untuk penguat cascode dari Gambar 4.143 tentukan:
a. arus basis dan kolektor dari masing-masing transistor.
b. tegangan VB1, VB2, VE1, VC1, VE2, dan VC2


Solusi : 

 



6. Soal Pilihan Ganda [kembali]


  1. Gain arus sebuah transistor ditetapkan sebagai rasio arus kolektor terhadap : 
      a. Arus basis                        c. Arus emitter
      b. Arus catu                             d. Arus Kolektor

  2. Untuk bias emiter, tegangan pada resistor emiter sama dengan tegangan antara emiter dan :
      a. Basis                                    c. Emiter
      b. Kolektor                               d. Ground

  3. Pada bias pembagi tegangan, harus menggunakan :
      a. Penyedia daya negatif            c. Penyedia daya positif
      b. Resistor                                 d. Ground



7. Video [kembali


8. Gambar Rangkaian Proteus [kembali]

    1. Rangkaian gambar 4.64


    2. Rangkaian gambar 4.65


    3. Rangkaian gambar 4.66


    4. Rangkaian gambar 4.67


    5. Rangkaian gambar 4.68


    6. Rangkaian gambar 4.69


    7. Rangkaian gambar 4.70


    8. Rangkaian gambar 4.71


    9. Rangkaian gambar 4.72
    

    10. Rangkaian gambar 4.73




9. Download File [kembali]

    1. Rangkaian gambar 4.64 [klik disini]

    2. Rangkaian gambar 4.65 [klik disini]

    3. Rangkaian gambar 4.66 [klik disini]

    4. Rangkaian gambar 4.67 [klik disini]

    5. Rangkaian gambar 4.68 [klik disini]

    6. Rangkaian gambar 4.69 [klik disini]

    7. Rangkaian gambar 4.70 [klik disini]

    8. Rangkaian gambar 4.71 [klik disini]

    9. Rangkaian gambar 4.72 [klik disini]

    10. Rangkaian gambar 4.73 [klik disini]





0 komentar:

Posting Komentar