Senin, 25 November 2024

TP 2 Modul 4 Percobaan 3 Kondisi 4




1. Kondisi[Kembali]

Buatlah rangkaian seperti pada percobaan 3 dan ubahlah besar sumber tegangan menjadi 3.3 Volt

2. Gambar Rangkaian[Kembali]



3. Video Simulasi[Kembali]






4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali] 

Pada rangkaian percobaan 3 kondisi 4 ini terdapat 2 buah IC yaitu IC 74192 dan ic 74LS47.  

Pada IC 74192 memiliki 4 pin input yaitu D0, D1, D2, dan D3. inputan tersebut akan bekerja saat PL aktif atau berlogika 0 (active low). Lalu output dari D0, D1, D2, D3 ini adalah Q0, Q1, Q2, Q3. Lalu IC 74192 terdapat input UP dan DOWN dimana input ini menentukan akan terjadi counting up atau down. ketika UP diberi logika 1 dan DOWN diberi clock maka akan terjadi counter down. sebaliknya ketika UP diberi clock dan Down diberi logika 1 maka akan terjadi counter up. Pada IC 74192 juga terdapat MR (master reset) yang apabila aktif maka mereset output secara otomatis. 

Pada IC 74LS47 terdapat  4 pin input yaitu A, B, C, dan D yang bekerja active high (saat berlogika 1). Dimana pada input ABCD tersebut memiliki fungsi untuk mengaktifkan seven segment yang terhubung pada output. Pada output IC 74LS47 juga memiliki 7 output yang dilambang dengan huruf kecil yaitu a,b,c,d,e,f, dan g yang mana output tersebut mewakili setiap segemnt yang ada pada seven segment, dan ouput ini merupakan active low (aktif di logika 0). Kemudian juga ada Pin LT (Lamp Test) memiliki fungsi untuk mengaktifkan semua output menjadi aktif low, sehingga semua led pada seven segmen menyala. Pin LT akan aktif jika diberi logika low. Pin ini juga digunakan untuk mengetes kondisi LED pada seven segment. Pin RBI (Ripple Blanking Input) memiliki fungsi untuk menahan data input (disable input), pin RBI digunakan untuk mematikan angka 0 secara otomatis. Pin RBI akan aktif jika diberi logika low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika High, dan seven segment tidak aktif. Pin RBO (Ripple blanking Output) memiliki fungsi untuk menahan data output (disable output), pin RBO ini akan aktif jika diberikan logika Low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika High, dan seven segment tidak aktif.

5. Link Download[Kembali]

Rangkaian [download]
video simulasi [download]




TP 1 Modul 4 Percobaan 1 Kondisi 3




1. Kondisi[Kembali]

Buatlah rangkaian seperti pada percobaan 1 dengan menggunakan D flip flop dan output LED merah

2. Gambar Rangkaian[Kembali]



3. Video Simulasi[Kembali]






4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali] 

Pada rangkaian percobaan 1 kondisi 14 ini, kita menggunakan 7 buah saklar SPDT, 4 D flip flop, 4 resistor, gerbang not, gerbang and, dan 4 buah LED

Pada rangkaian ini kita menggunkan rangkaian register SISO (Serial In Serial Out)  yaitu data masuk secara satu persatu dan keluar secara satu persatu. Pada register SISO ini data mengalami pergeseran, Masukan D flip flop pertama berasal dari inputan dari switch, lalu output dari D flip flop pertama ini akan menjadi input untuk D flip flop kedua. Disini kita memakai output Q', sehingga kita membutuhkan gerbang not agar output yang dihasilkan sama dengan Q. Hal ini juga berlaku pada D flip flop ketiga dan keempat serta seterusnya.

Ketika kondisi set dan reset kita non aktifkan,  D flip flop dan clock  diberi logika 1 maka rangkaian akan mengeluarkan output yang ditandai dengan menyalanya lampu LED. D flip flop  kedua selanjutnya mendapatkan masukan dari output  D flip flop yang pertama dan begitu juga seterusnya. Akibatnya pada LED terjadi  pergeseran yang ditandai dengan menyalanya lampu secara berurutan.  
         
Untuk led sendiri memiliki fungsi untuk menampilkan binernya, apabila led hidup maka binernya bernilai  1 dan apabila led nya mati maka binernya bernilai 0.


5. Link Download[Kembali]

Rangkaian [download]
video simulasi [download]


MODUL 4




Modul IV

Shift Register & Seven Segement

1. Tujuan [kembali]

  1. Merangkai dan Menguji Shift Register
  2. Merangkai dan menguji aplikasi Shift Register pada Seven Segment
2. Alat dan Bahan [kembali]

  1.  Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
        4. Jumper


3. Dasar Teori [kembali]


3.1.   Shift register

Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti fungsional yang banyak digunakan dalam sistem digital. Tampilan pada layar kalkulator dimana angka bergeser ke kiri setiap kali ada angka baru yang diinputkan menggambarkan karakteristik register geser tersebut. Register geser ini terbangun dari flip-flop. Register geser dapat digunakan sebagai memori sementara, dan data yang tersimpan didalamnya dapat digeser ke kiri atau ke kanan. Register geser juga dapat digunakan untuk mengubah data seri ke paralel atau data paralel ke seri. Ada empat tipe register yang dapat dirancang dengan kombinasi masukan dan keluaran dan kombinasi serial atau paralel :

1.    Serial in serial out (SISO)

Pada register SISO, jalur masuk data berjumlah satu dan jalur keluaran juga berjumlah satu. Pada jenis register ini data mengalami pergeseran, flip flop pertama menerima masukan dari input, sedangkan flip flop kedua menerima masukan dari flip flop pertama dan seterusnya.


Gambar 4.1 Serial In Serial Out

 

2.    Serial in paralel out (SIPO)

Register SIPO, mempunyai satu saluran masukan saluran keluaran sejumlah flip flop yang menyusunnya. Data masuk satu per satu (secara serial) dan dikeluarkan secara serentak (secara paralel). Pengeluaran data dikendalikan oleh sebuah sinyal kontrol. Selama sinyal kontrol tidak diberikan, data akan tetap tersimpan dalam register.

 

Gambar 4.2 Serial In Paralel Out

 

3.    Paralel In Serial Out (PISO)

Register PISO, mempunyai jalur masukan sejumlah flip flop yang menyusunnya, dan hanya mempunyai satu jalur keluaran. Data masuk ke dalam register secara serentak dengan di kendalikan sinyal kontrol, sedangkan data keluar satu per satu (secara serial).


Gambar 4.3 Paralel In Serial Out


 

4.    Paralel In Paralel Out (PIPO)

Register PIPO, mempunyai jalur masukan dan keluaran sesuai dengan jumlah flip flop yang menyusunnya. Pada jenis ini data masuk dan keluar secara serentak.

Gambar 4.4 Paralel In Paralel Out

 

3.2   Seven Segment

Piranti tampilan modern disusun sebagai pola 7-segmen atau dot matriks. Jenis 7segmen, sebagaimana namanya, menggunakan pola tujuh batang yang disusun membentuk angka 8 seperti ditunjukkan pada gambar 3.1. Menurut kesepakatan, huruf-huruf yang diperlihatkan dalam Gambar 3.1 ditetapkan untuk menandai segmen-segmen tersebut. Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, juga bentuk huruf A sampai F (heksadesimal).


Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7segmen, sehingga harus menggunakan decoder BCD ke 7-segmen sebagai antar muka. Decoder ini terdiri dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7-segmen.


 

Gambar 4.5 Rangkaian Seven Segment Common Katoda


Gambar 4.6 Rangkaian Seven Segment Common Anoda