Kamis, 19 September 2024

Laporan Akhir 2 Modul 1



1. Jurnal [Kembali]




2. Alat dan Bahan [Kembali]

  1. Panel DL 2203D
  2. Panel DL 2203S
  3. Panel DL 2203C
  4. Jumper

 

 


3. Rangkaian Simulasi [Kembali]

Pada percobaan 2, kita akan menggunakan proteus untuk mendapatkan data atau hasil output pada H1 (rangkaian sederhana 1) dan H2 ( rangkaian sederhana 2)

a. Rangkaian Sederhana 1

b. Rangkaian Sederhana 2


4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

a. Rangkaian Sederhana 1


Rangkaian sederhana pertama ini menggunakan 5 saklar, 3 gerbang logika dan power serta ground. Untuk saklar disini kita menggunakan SPDT (Single Pole Double Throw) dimana kita bisa menginputkan logika 1 dari power dan logika 0 disambungkan ke ground. Untuk logika pada saklar terdiri atas B=1, D=0, A=1, C'=0, dan D=0. 
 
Gerbang logika pertama yaitu gerbang logika X-OR (Exclusive OR) dimana sesuai dengan tabel kebenarannya apabila inputnya berjumlah ganjil maka untuk output yang dihasilkan akan bernilai 1, sedangkan jika jumlah inputnya adalah genap, maka untuk output yang dihasilkan akan bernilai 0. Berdasarkan rangkaian, pada kaki gerbang XOR dihubungkan dengan input B berlogika 1 dan D berlogika 0. karena total input bernilai ganjil maka hasil keluaran dari gerbang logika bernilai 1. Jenis gerbang logika yang kedua adalah gerbang logika AND. Berdasarkan tabel kebenarannya, pada gerbang logika AND, jika salah satu input yang bernilai 0, maka output yang dihasilkan akan bernilai 0. Outputnya akan bernilai 1 jika semua inputnya bernilai 1. Pada rangkaian diperoleh input pada 3 kaki gerbang AND yaitu A =1, C'=0 dan D=0. Karena tidak semua input bernilai 1, maka hasil output dari gerbang AND akan berlogika 0 sesuai dengan tabel kebenarannya. Hasil keluaran dari gerbang AND dan XOR dihubungkan ke kaki gerbang OR. Gerbang OR merupakan gerbang logika dengan prinsip penjumlahan, yaitu saat salah satu atau kedua input bernilai 1 maka hasil outputnya akan 1. Namun jika semua input bernilai 0, maka output akan bernilai 0. Berdasarkan rangkaian, Input dari gerbang logika OR yaitu berlogika 1 dan 0, sehingga hasil output dari gerbang OR berlogika 1 sesuai dengan hasil yang ditampilkan oleh logicprobe.

b. Rangkaian Sederhana 2



Rangkaian sederhana kedua ini hampir sama dengan rangkaian sederhana pertama. Bedanya terletak pada nilai logic state pada saklar, yaitu  B=1, D=0, A=1, B=1, dan C'=0. 
 
Gerbang logika pertama yaitu gerbang logika X-OR (Exclusive OR) dimana sesuai dengan tabel kebenarannya apabila inputnya berjumlah ganjil maka untuk output yang dihasilkan akan bernilai 1, sedangkan jika jumlah inputnya adalah genap, maka untuk output yang dihasilkan akan bernilai 0. Berdasarkan rangkaian, pada kaki gerbang XOR dihubungkan dengan input B berlogika 1 dan D berlogika 0. karena total input bernilai ganjil maka hasil keluaran dari gerbang logika bernilai 1. Jenis gerbang logika yang kedua adalah gerbang logika AND. Berdasarkan tabel kebenarannya, pada gerbang logika AND, jika salah satu input yang bernilai 0, maka output yang dihasilkan akan bernilai 0. Outputnya akan bernilai 1 jika semua inputnya bernilai 1. Pada rangkaian diperoleh input pada 3 kaki gerbang AND yaitu A =1, B=1 dan C'=0. Karena tidak semua input bernilai 1, maka hasil output dari gerbang AND akan berlogika 0 sesuai dengan tabel kebenarannya. Hasil keluaran dari gerbang AND dan XOR dihubungkan ke kaki gerbang OR. Gerbang OR merupakan gerbang logika dengan prinsip penjumlahan, yaitu saat salah satu atau kedua input bernilai 1 maka hasil outputnya akan 1. Namun jika semua input bernilai 0, maka output akan bernilai 0. Berdasarkan rangkaian, Input dari gerbang logika OR yaitu berlogika 1 dan 0, sehingga hasil output dari gerbang OR berlogika 1 sesuai dengan hasil yang ditampilkan oleh logicprobe.

5. Video Rangkaian [Kembali]




6. Analisa [Kembali]



7. Link Download [Kembali]

Video Percobaan [download]




Laporan Akhir 1 Modul 1



1. Jurnal [Kembali]



2. Alat dan Bahan [Kembali]

  1. Panel DL 2203D
  2. Panel DL 2203S
  3. Panel DL 2203C
  4. Jumper

 


 


3. Rangkaian Simulasi [Kembali]








4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

Pada percobaan 1 kita menggunakan 

  1. Panel DL 2203D
  2. Panel DL 2203C
. Dipercobaan 1 ini, kita menggunakan 2 panel DL, yaitu  Panel DL 2203D dan Panel DL 2203C. Pada panel DL 2203D kita menggunakan B1 dan B0 sebagai input yang mana akan diujikan pada gerbang logika yang ada pada panel DL 2203C yaitu:
  1. NOT : pembalik input. (Jika input =1, maka output =0)
  2. AND : perkalian input .(Jika hasil perkalian input =1, output =1)
  3. OR : penjumlahan input (Jika hasil penjumlahan input bukan nol, maka output =1)
  4. XOR : penjumlahan eksklusif input (Jika hasil penjumlahan merupakan bilangan ganjil, maka output =1)
  5. NAND : perkalian input pembalik (jika hasil perkalian input =1, maka output =0)
  6. NOR : penjumlahan input pembalik (jika hasil penjumlahan input bukan nol, maka output = 0)
  7. XNOR : penjumlahan eksklusif input pembalik ( jika hasil penjumlahan merupakan bilangan genap, maka output =1)
Pada Panel DL 2203D pada H1-H7 output dari gerbang logika dapat kita lihat berupa LED, dimana LED aktif =1 dan LED mati =0. Input B1 bisa divariasikan dengan menggunakan clock.

5. Video Rangkaian [Kembali]



6. Analisa [Kembali]







7. Link Download [Kembali]

Video Percobaan [download]




Kamis, 12 September 2024

PERCOBAAN 3 KONDISI 12




1. Kondisi[Kembali]

Buatlah rangkaian multivibrator monostabil sesuai dengan gambar pada percobaan dengan kapasitor sebesar 554 uF dan resistor sebesar 3 kΩ

2. Gambar Rangkaian[Kembali]





3. Video Simulasi[Kembali]






4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali] 

Multivibrator adalah rangkaian pembangkit sinyal yang outputnya diumpan balik ke inputnya. Multivibrator terdiri dari 3 jenis, Astabil, monostabil, dan Bisatbil. Multivibrator monostabil adalah multivibrator dimana hanya memiliki 1 kondisi stabil, yaitu berlogika 1.

Disini saya menggunakan gerbang NAND (perkalian terbalik), yang mana apabila hasil perkalian input bernilai 1 maka output bernilai 0, sedangkan apabila hasil perkalian inout bernilai 0 maka output bernilai 1. Dan kita juga menggunakan saklar SPDT, kapasitor sebesar 554 uF dan resistor sebesar 3 kΩ sesuai dengan kondisi 12 percobaan 3. 

Untuk kondisi 1, saklar dihubungkan ke ground sehingga salah satu input dari gerbang NAND yang pertama berlogika 0, sehingga output Gerbang NAND pertama berlogika 0. Lalu kondisi pada Gerbang NAND keuda kita anggap kondisi "floating" yaitu semua niai input berlogika 0, sehingga output Gerbang NAND kedua berlogika 1.Lalu akan menghidupkan LED serta menjadi input untuk Gerbang NAND 1. Disini kondisi kapasitor adalah kondisi discahraged yang mengeluarkan tegangan menuju R1 dan terus ke ground. Selama kapasitor mengalami discharged akan menyebabkan kekosongan pada input gerbang NAND kedua sehingga LED mati sampai tegangan di kapasitor habis. Waktu hingga tegangan tercukupi pada kapasitor disebut kuasi stabil. Kuasi stabil ini dipengaruhi oleh nilai RC dan besarnya kapasitor. Semakin besar kapasitor dan resistor maka akan semakin lama waktu kuasi stabil.

Untuk kondisi 2, saklar dihubungkan ke power sehingga kedua input Gerbang NAND pertama akan berlogika 1, sehingga output berlogika 0. Di kondisi ini kapasitor bersifat charging yang menyimpan tegangan dari output gerbang NAND kedua, dimana akan melewati LED sehingga LED menyala. Dan apabila kapasitor sudah terisi penuh, maka arus akan dialirkan ke ground. Disini membuktikan bahwa rangkaian multivibrator monostabil memang hanya memiliki 1 kondisi saja.




5. Link Download[Kembali]

Rangkaian simulasi [download]

Video simulasi [download]

PERCOBAAN 2 KONDISI 10




1. Kondisi[Kembali]

Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT. 
Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=0, A=1, C’=0, D= 0.
Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=0, A= 1, B=1, C’=0.

2. Gambar Rangkaian[Kembali]

  • Rangkaian sederhana 1




  • Rangkaian sederhana 2

3. Video Simulasi[Kembali]



4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali] 

a. Rangkaian Sederhana 1


Rangkaian sederhana pertama ini menggunakan 5 saklar, 3 gerbang logika dan power serta ground. Untuk saklar disini kita menggunakan SPDT (Single Pole Double Throw) dimana kita bisa menginputkan logika 1 dari power dan logika 0 disambungkan ke ground. Untuk logika pada saklar terdiri atas B=1, D=0, A=1, C'=0, dan D=0. 
 
Gerbang logika pertama yaitu gerbang logika X-OR (Exclusive OR) dimana sesuai dengan tabel kebenarannya apabila inputnya berjumlah ganjil maka untuk output yang dihasilkan akan bernilai 1, sedangkan jika jumlah inputnya adalah genap, maka untuk output yang dihasilkan akan bernilai 0. Berdasarkan rangkaian, pada kaki gerbang XOR dihubungkan dengan input B berlogika 1 dan D berlogika 0. karena total input bernilai ganjil maka hasil keluaran dari gerbang logika bernilai 1. Jenis gerbang logika yang kedua adalah gerbang logika AND. Berdasarkan tabel kebenarannya, pada gerbang logika AND, jika salah satu input yang bernilai 0, maka output yang dihasilkan akan bernilai 0. Outputnya akan bernilai 1 jika semua inputnya bernilai 1. Pada rangkaian diperoleh input pada 3 kaki gerbang AND yaitu A =1, C'=0 dan D=0. Karena tidak semua input bernilai 1, maka hasil output dari gerbang AND akan berlogika 0 sesuai dengan tabel kebenarannya. Hasil keluaran dari gerbang AND dan XOR dihubungkan ke kaki gerbang OR. Gerbang OR merupakan gerbang logika dengan prinsip penjumlahan, yaitu saat salah satu atau kedua input bernilai 1 maka hasil outputnya akan 1. Namun jika semua input bernilai 0, maka output akan bernilai 0. Berdasarkan rangkaian, Input dari gerbang logika OR yaitu berlogika 1 dan 0, sehingga hasil output dari gerbang OR berlogika 1 sesuai dengan hasil yang ditampilkan oleh logicprobe.

b. Rangkaian Sederhana 2



Rangkaian sederhana kedua ini hampir sama dengan rangkaian sederhana pertama. Bedanya terletak pada nilai logic state pada saklar, yaitu  B=1, D=0, A=1, B=1, dan C'=0. 
 
Gerbang logika pertama yaitu gerbang logika X-OR (Exclusive OR) dimana sesuai dengan tabel kebenarannya apabila inputnya berjumlah ganjil maka untuk output yang dihasilkan akan bernilai 1, sedangkan jika jumlah inputnya adalah genap, maka untuk output yang dihasilkan akan bernilai 0. Berdasarkan rangkaian, pada kaki gerbang XOR dihubungkan dengan input B berlogika 1 dan D berlogika 0. karena total input bernilai ganjil maka hasil keluaran dari gerbang logika bernilai 1. Jenis gerbang logika yang kedua adalah gerbang logika AND. Berdasarkan tabel kebenarannya, pada gerbang logika AND, jika salah satu input yang bernilai 0, maka output yang dihasilkan akan bernilai 0. Outputnya akan bernilai 1 jika semua inputnya bernilai 1. Pada rangkaian diperoleh input pada 3 kaki gerbang AND yaitu A =1, B=1 dan C'=0. Karena tidak semua input bernilai 1, maka hasil output dari gerbang AND akan berlogika 0 sesuai dengan tabel kebenarannya. Hasil keluaran dari gerbang AND dan XOR dihubungkan ke kaki gerbang OR. Gerbang OR merupakan gerbang logika dengan prinsip penjumlahan, yaitu saat salah satu atau kedua input bernilai 1 maka hasil outputnya akan 1. Namun jika semua input bernilai 0, maka output akan bernilai 0. Berdasarkan rangkaian, Input dari gerbang logika OR yaitu berlogika 1 dan 0, sehingga hasil output dari gerbang OR berlogika 1 sesuai dengan hasil yang ditampilkan oleh logicprobe.



5. Link Download[Kembali]

Video simulasi [download]
Rangkaian simulasi [download] 

MODUL 1




Modul I
Gerbang Logika Dasar, Monostable Multivibrator
&
Flip flop
1. Tujuan [kembali]

  1. Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika dasar
  2. Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, Aljabar Boelean, dan PetaKarnaugh
  3. Merangkai dan menguji Multivibrator
2. Alat dan Bahan [kembali]

  1.  Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
 4. Jumper


3. Dasar Teori [kembali]


Gerbang Logika Dasar 
1. Gerbang AND


Gambar 1.1 (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND 

Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Logika AND


Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.


2. Gerbang OR




Gambar 1.2 (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) Simbol gerbang OR 
Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Logika OR

Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 . Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. 

3. Inverter ( Gerbang NOT )








Gambar 1.3 (a) Rangkaian dasar gerbang NOT (b) Simbol gerbang NOT Tabel 
1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT


Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol. 

 4. Gerbang NOR

(a)

(b)

Gambar 1.4 (a) Rangkaian dasar gerbang NOR (b) Simbol gerbang NOR 
Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Logika NOR

Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR. 



5. Gerbang NAND





Gambar 1.5 (a) Rangkaian dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND 
Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Logika NAND


Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND. 

6. Gerbang Exlusive OR (X-OR)



Gambar 1.6 (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR
X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1.

Multivibrator
Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik.

Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung. Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil.

1. Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator.Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.




2. Multivibrator Monostabil

Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil (kuasi stabil) ditentukan oleh rangkaian RC.Monostabil juga disebut  ultivibrator satu bidikan (one shot multivibrator).


3.Multivibrator Bistabil
Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu  S, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.